Tiga Golongan Manusia Penyambut Ramadhan

Bulan Ramadhan

Alhamdulillah, hamdan naa'imin, ya rabbanaa lakal hamdu walakasysyukru.
Berjuta nikmat dan syukur kita layaknya syuhada yang bertemu syurgaNya, layaknya seorang panglima yang sedang meraih kemenangan perang, layaknya seorang perantau yang telah kembali ke negeri asalnya, begitulah gembiranya kita kala menyambut bulan yang penuh cahaya ampunan dan rahmat ini, bulan suci Ramadhan, marhaban yaa Ramadhan, marhaban yaa Ramadhan...

Seiring bergantinya tahun, seiring berputarnya zaman, maka seiring itu pula kita akan menyaksikan begitu banyak fenomena yang dapat kita renungi dan ambil pelajaran darinya. Salah satunya adalah fenomena datangnya bulan yang begitu agung ini, bulan yang paling ditunggu-tunggu seluruh umat nabi Muhammad Shallahu'alaihiwasallam diantara sebelas bulan lainnya. Setidaknya ada tiga golongan manusia pada umumnya dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.


Yang pertama adalah mereka yang begitu sedih dengan kedatangan bulan Ramadhan. Mereka seperti orang yang mau mati kala mengingat segala kesenangan dan aktivitas duniawi mereka akan segera sirna, tidak bisa lagi menikmati hidangan lezat di siang hati, harus berhaus-haus menanti saat berbuka, harus ini harus itu dan sebagainya. Mereka begitu merasa sedih dengan datangnya bulan ini, yang terbayang adalah mereka akan merasa kehausan, merasa lapar, tak bisa lagi bebas sesuka hati berbuat ini dan itu, mereka khawatir pekerjaan yang mereka usahakan selama ini akan terganggu dan tidak optimal dengan datangnya perintah puasa. Maka inilah golongan yang paling merugi diantara seluruh umat manusia, na'udzu billah min dzalik.

Bulan yang seharusnya menjadi bulan pendulang pahala sebanyak-banyaknya, bulan yang seharusnya menjadi pencuci dosa dan jiwa yang kelam, justru menjadi momok yang begitu mengkhawatirkan bagi mereka, sungguh kita merugi jikalau dihati kita ada terbesit perasaan dan fikiran seperti itu.

Yang kedua adalah golongan yang biasa-biasa saja. Tidak tahu dengan keberadaan Ramadhan, tidak tahu bahwa Ramadhan sebentar lagi datang, tidak mau peduli mempersiapkan kesibukan di bulan Ramadhan. Sebaliknya mereka malah sibuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk idul fitri, melengkapi isi lemari es mereka, memenuhi lemari mereka dengan pakaian-pakaian baru, sementara mereka lupa akan esensi utama dari bulan Ramadhan sehingga tanpa sadar mereka pun melupakan bulan Ramadhan. Mereka tidak benci, tidak pula senang dengan adanya bulan ini, mereka menjadikan Ramadhan layaknya sebelas bulan lainnya, datang dan pergi begitu saja, maka merugilah golongan ini karena mereka melupakan keagungan bulan ini, mereka lupa dengan maghfirah yang begitu luas di dalamnya, maka bagaimana mungkin keagungan itu mau mengingat dan menghampiri mereka sementara mereka melupakannya.

Yang ketiga adalah golongan orang-orang yang begitu rindu dengan bulan Ramadhan, tiga bahkan enam bulan sebelumnya mereka sudah terngiang-ngiang dengan kedatangan bulan ini. Sibuk, semakin sibuk di hari-hari menjelang bulan Ramadhan, sibuk mempersiapkan segala hal agar mereka siap di kala Ramadhan tiba. Mereka menyiapkan mushaf untuk mereka khatamkan, kalau perlu mereka ganti dengan yang baru agar mendapat semangat baru ketika membacanya, atau paling tidak memperbaharui sampulnya, mereka siapkan baju terbaik mereka untuk di pakai kala menghadap rabbnya di hari-hari bulan agung ini, mereka cuci sarung-sarung mereka, mereka bersihkan mukena-mukena mereka. Begitu gembira, itulah yang menggambarkan suasana hati mereka yang dipenuhi iman dan kerinduan akan ampunan. Target-target besarpun telah mereka susun untuk menjadi insan Ramadhan sejati, tak ada kesedihan bagi mereka melainkan kesedihan atas dosa-dosa dan kesedihan akan ditinggal pergi Ramadhan. Mereka faham betul akan tidak adanya bulan lain yang melebihi keagungan bulan ini. Inilah golongan yang dirindukan Ramadhan dan dirindukan syurga.

Adakah kita diantara tiga golongan tersebut? Masih kah hati ini rindu akan RahmatNya, masihkah hati ini begitu gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan? marhaban... marhaban... yaa Ramadhan...

Unknown

Aku adalah murid bagi siapa saja yang mau mengajarkanku kebaikan. Terima kasih telah berkunjung dan membaca. Silakan share jika bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar