Pemberian Allah Lebih Baik!


Tatkala Sulaiman 'alaihissalam tiba pada suatu momen berdiplomasi dengan Ratu Balqis, dengan pucuk surat yang tegas memberikan ajakan, diantar dengan perantara makhluk cerdas Hudhud, sontak membuat Balqis takjub seraya mengumpulkan pembesar-pembesarnya.

Dibacalah: diukir dengan pembukaan atas nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ia lantas jatuhkan kesombongan Balqis dan menawarkan kemuliaan sejati, bersekutulah denganku dan serahkan jiwa raga pada Rajanya raja, itulah negosiasi singkat dan sarat makna.

Begitu terangnya seruan itu dan nyatanya kebenaran hingga tak butuh lagi panjang kalam dan retorika yang tak seyogyanya disemat. 

Begitu mudahnya kebenaran itu dipahami oleh sehatnya akal sehingga tak perlu lagi diksi-diksi panjang nan bertele-tele.

Namun hati yang begitu takut penilaian manusia itupun gundah, sontak Balqis meminta bala sokongan dari pasang mata, yang bahkan mereka ada di tingkat bawah dalam hierarki kekuasaannya. Bimbanglah ia. Begitulah, karena hakikat ia sebagai manusia tak punya kuasa mutlak. Bahkan ia tak kuasa atas keputusannya.

Akhirnya, ia coba berbalas surat, yang ia kira lebih baik dan dapat menggoda kerajaan Sulaiman. Sungguh, kebodohan yang hakiki! Padahal ia jelas tahu kekuatan kerajaan Sulaiman tak bertanding. Dengan hadiah itu ia hendak meminta suaka pada agungnya kerajaan Sulaiman agar tetap aman dalam kesyirikannya.

Tergodakah Sulaiman pada harta mewah yang sarat unsur politik itu? Nahas, sungguh malang Balqis dan bala tentaranya sebab ia tak tahu bahwa mewahnya harta yang ia hadiahkan tak cukup mewah di mata Sulaiman nabi Allah. Runtuhlah rasa bangga Balqis dan pasukannya atas hadiah itu, yang sontak dibuat tak bernilai di hadapan Sulaiman. Sebab Sulaiman telah lebih dahulu miliki hadiah yang jauh lebih mewah dan menggiurkan. Sebab Sulaiman mendapat hadiah dari yang Maha Kaya dan Agung, Dialah Allah yang menganugerahkan Sulaiman kerajaan dan pasukan dari tiga golongan. Belum lagi limpahan pahala dan rahmat-Nya. Adakah yang lebih baik dari itu!? Makhluk mana yang mampu memberi seperti itu!?

Begitulah Sulaiman menang atas Balqis dengan kekuatan anugerah dari Allah sumber pertolongan dan kekuatan.

Pelajarilah, renungkanlah, sampai kita jatuh pada kesimpulan bahwa tak ada godaan harta yang begitu menggiurkan dibanding apa yang Allah janjikan pada kita. Tak ada bonus yang begitu dikejar dibanding bonus yang Allah lipatgandakan pada kita. Tak ada suapan harta yang begitu menggoda selera dibanding limpahan anugerah Allah pada kita. Tak satupun pemberian manusia yang sebanding dengan pemberian Allah.

Lantas masihkah kita menggadaikan agama kita demi urusan perut semata? Sebandingkah aqidah kita dijual dengan digit-digit angka yang tertera pada lembaran kertas? Lebih baikkah jabatan yang disodorkan kepada kita dibanding derajat yang Allah berikan pada hamba-Nya yang ikhlas? 

Belajarlah dari Sulaiman yang tak sudi kehormatannya berupa pemberian Allah dilecehkan dengan pemberian manusia. Itulah letak kemuliaan sejati.

Begitulah kisah Sulaiman dan Balqis abadi dalam sucinya Al-Quran. Maka reguklah tetesan-tetesan hikmah itu.

Sumber gambar: www.cedarscobblehill.com

Unknown

Aku adalah murid bagi siapa saja yang mau mengajarkanku kebaikan. Terima kasih telah berkunjung dan membaca. Silakan share jika bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar