Kehamilan, Sebuah Tarbiyah yang Indah

Nida Asma Amaniy, Muhammad Fakhry Hatta

Untuk kakak tercinta, Nida Asma Amaniy.

Ya, dia saudariku yang paling cantik, sedang menunggu sang buah hati.

Wahai kakak, kehamilan, sebuah anugerah sekaligus amanah dari Allah kepada makhluk mulia di muka bumi. Ingatkan bahwa sebentar lagi surga berada di bawah tapak kakinya? Ingatkan bahwa sebentar lagi ia mendapat bakti tiga kali lebih banyak dari ayah? Ingatkan bahwa doanya melesat-lesat menembus langit? Ingatkan ridhonya menjadi penentu para mujahid bisa berangkat atau tidak? Ingatkan bahwa Allah berwasiat tiga kali untuk berbuat baik kepadanya? Ingatkan bahwa ridho Allah ada bersama ridhonya?
Sungguh mulia Islam mengangkat derajatnya.

Kehamilan, adalah anugerah sekaligus bibit kasih sayang abadi yang Allah berikan kepadanya. Tak pernah lekang oleh zaman kasih ibu pada buah hatinya. Adakah cinta lain yang tumbuh alami begitu kuat seperti ini?

Sungguh Allah menempatkannya pada posisi yang disebut-sebut dalam Al-Quran setelah ketaatan pada-Nya.

Kehamilan, peristiwa ini mengajarkan betapa kuasa itu hanya kepunyaan Allah semata. Pernahkah seorangpun kuasa memilih bibit dan menempatkannya jadi janin? Adakah seorangpun kuasa memilih antara laki-laki atau perempuan? Pernahkah seorangpun kuasa menumbuhkan janin dari segumpal darah hingga nyata berbentuk anak manusia yang membuat ayah-ibu begitu bahagia menanti? Adakah seorangpun yang kuasa menentukan posisi bayi dalam perut hingga siap menghirup nafas pertama kali? Semua seakan pasrah pada ketentuan-Nya.
(لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ)
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)

Kehamilan, menitipkan pesan bahwa Allah satu-satunya tempat bergantung. Dan dialah, calon ibu, yang paling mengerti rasa butuh akan hal itu. Saat harus memikul beban dalam perut sembilan bulan lamanya, dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, saat begitu susah payah menjalani persalinan, Allah ajarkan betapa rasa itu mengingatkan ke mana kita harus bergantung. Sebuah tarbiyah indah dari Allah khusus untuk perempuan.

Berdoalah, kakakku, gantungkanlah harapan pada Allah, kini engkau akan merasakan, betapa tak ada lagi tempat bergantung selain kepada Allah. 
(هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا ۖ فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ ۖ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ)
"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), “Jika Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah kami akan selalu bersyukur.” (QS. Al-A'raf: 189)

Unknown

Aku adalah murid bagi siapa saja yang mau mengajarkanku kebaikan. Terima kasih telah berkunjung dan membaca. Silakan share jika bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar