Jenis Maaf

Jenis maaf, lebaran, forgiving

Alhamdulillah lebaran menjadi momentum tepat untuk saling memaafkan.
Ada setidaknya tiga jenis maaf:
1. Al-'Afwu
2. Ash-Shofhu
3. Al-Maghfirah

Jenis pertama adalah memaafkan. Jenis maaf ini bisa jadi disertai hukuman yang membuat jera. Contohnya seseorang yang pinjam uang ke teman tapi terlambat mengembalikan. Lalu temannya memaafkan, tetapi setelah itu dia tidak pernah lagi mau meminjamkan uang padanya sebab kesalahan yang pernah dia lakukan itu.
Ini seperti anda salah menulis di atas kertas, lalu anda hapus/tipe-x, tentu ada bekasnya.

Jenis kedua adalah melupakan. Seperti memulai lembar baru yang kosong. Kalau tadi anda hapus tulisan yang salah, maka ini anda daur ulang dan dibuat kertas baru. Seakan-akan tidak pernah terjadi kesalahan.

Jenis ketiga adalah mengampuni. Sebagian ulama mengatakan ini hanya dimiliki Allah sebagai pengampunan dosa terhadap hamba-Nya yang beriman. Ada pula ulama yang mengartikannya dengan proteksi dari kesalahan dan menutupinya.

Suatu ketika Abu Bakar radhiyallahu 'anhu pernah bersumpah tidak akan memberikan nafkah lagi kepada Misthah saudara sepupunya yang miskin. Hal itu karena Misthah ikut terlibat dalam menyebarkan berita bohong tentang Aisyah. Maka Abu Bakar menghentikan nafkah yang biasa ia berikan kepadanya. Para sahabat lainnya juga telah bersumpah bahwa mereka juga tidak akan memberikan nafkah lagi kepada seseorang yang terlibat membicarakan masalah berita bohong tersebut.

Lalu turunlah teguran dari Allah: "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nur: 12)

Sontak Abu Bakar berkata sesudah turunnya ayat ini, "Tentu saja, aku menginginkan supaya Allah mengampuni aku!".
Setelah itu ia pun memaafkan Misthah dan melupakan kesalahannya sehingga kembali memberikan nafkah kepada Misthah seperti sedia kala. Allah tidak hanya memerintahkan Abu Bakar untuk memaafkan Misthah, tetapi mengembalikan hubungannya dengan Misthah seperti sedia kala.

Tiga jenis maaf ini bisa kita ibaratkan sebuah flashdisk yang terkena virus, Al-'Afwu anda hapus file yang terjangkit virus, Ash-Shofhu anda format falshdisk-nya, Al-Maghfirah anda proteksi flashdisk-nya dengan anti-virus.
Lebih pilih mana?

Mohon Maaf Lahir dan Batin,
Raji Luqya Maulah
______
Referensi:
1. Tafsir An-Nasafi
2. Tafsir Al-Baidhowi
3. Al-Kulliyat karya Al-Kufi

Unknown

Aku adalah murid bagi siapa saja yang mau mengajarkanku kebaikan. Terima kasih telah berkunjung dan membaca. Silakan share jika bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar