Bacaan yang Miris

Bacaan, Membaca, Buku, Membaca Buku

Baru-baru ini aku membuka kembali buku-buku materi lama yang pernah kupelajari. Tentang Islam, kepribadian muslim, dakwah, sampai gerakan. Sejenak aku merasa sangat mudah membaca semua materi itu, sebab ini hanya mengulang. Namun tiba-tiba lintasan pikiranku menghentikan. Aku langsung bergumam dalam hati, “Andai buku-buku ini dibaca oleh pemuda di luar sana bagaimana jadinya?” “Apakah mereka mengerti? Atau sekedar tertarik?”. Aku terdiam.

Segera saja coba kuukur-ukur tingkat pemahaman pemuda islam yang belum banyak mengenal islam. Sambil menerka, aku berpura-pura jadi mereka. Terlalu berat, membingungkan, begitu asing, membuat jemu, belum saatnya aku membaca ini! Kucoba mengumpulkan kemungkinan-kemungkinan yang timbul saat mereka membaca buku-buku semacam ini.

Miris. Itulah yang ada di benakku. Betapa bacaan semacam ini harusnya sangat penting untuk mereka baca. Bukankah hak mereka juga untuk mengetahui hal-hal semacam ini? Sungguh ada beban bagi diri ini. Dilema antara rasa syukur yang bertambah telah mengenal hal-hal semacam ini sekaligus sedih dengan mereka yang masih jauh dari teras ilmu ini. Di dunia ini ada lautan mutiara ilmu yang berkilau, tetapi banyak orang yang asyik dalam kubangan lumpur.

Membaca buku-buku semacam ini membuat miris, tetapi itulah tujuannya! Semua bacaan ini seakan meneriaki kita, “Hey, jangan cuma kau yang tahu, ajarkan mereka juga! Mereka juga harus tahu!”. Pada akhirnya, kita belum betul-betul merasakan manfaat ilmu ini sampai kita merasa miris dengan kondisi di luar saat membaca ilmu ini. Ingat pesan Nabi? “Sampaikanlah dariku walau satu ayat”.

Bersyukurlah bisa mengenal semua ini. Tapi ingatlah mereka yang di luar sana. Jalan menuju semua ini adalah hidayah, bukan intelektualitas yang tinggi atau gelar ilmu yang mentereng. Ia adalah pemberian dari Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Aku selalu berdoa dan menanti agar mereka semua menyusul ke jalan ini, juga bagi diri agar tak menyimpang dari jalan ini. Amin.

@rajimaulah

Aku adalah murid bagi siapa saja yang mau mengajarkanku kebaikan. Terima kasih telah berkunjung dan membaca. Silakan share jika bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar